“ Wahai Tuhanku, betapa telah Kau aturkan perkenalan sehingga membenihnya
persahabatan dan
Kau pupuk ia tumbuh subur di hati kami agar bercambah keimanan.
Namun andai hadirku menjadi ulat yang merosakkan antara dia denganMU,
maka tidak ada tangguh untukku berundur dari dalam hidupnya.
KeranaMu Tuhanku, saat aku memohon teman yang mengemburkan keimanan dan
Kau anugerahkan dia menjadi pohon singgahana agar rimbunnya menjadi
eduhanku dari bahang kemarau kehidupan.
Bagaimana Kau meminta dia dariku kembali, sedang aku dan dia nyata milik-MU.
PadaMu kuserahkannya, andai pengorbanan itu mahar keredhaan.
Kerana saat Kau hadirkan pertemuan,
telahku redha untuk sebuah perpisahan.”
persahabatan dan
Kau pupuk ia tumbuh subur di hati kami agar bercambah keimanan.
Namun andai hadirku menjadi ulat yang merosakkan antara dia denganMU,
maka tidak ada tangguh untukku berundur dari dalam hidupnya.
KeranaMu Tuhanku, saat aku memohon teman yang mengemburkan keimanan dan
Kau anugerahkan dia menjadi pohon singgahana agar rimbunnya menjadi
eduhanku dari bahang kemarau kehidupan.
Bagaimana Kau meminta dia dariku kembali, sedang aku dan dia nyata milik-MU.
PadaMu kuserahkannya, andai pengorbanan itu mahar keredhaan.
Kerana saat Kau hadirkan pertemuan,
telahku redha untuk sebuah perpisahan.”
No comments:
Post a Comment